Selasa, 07 Februari 2012

Kematian Pers


Lowongan kerja wartawan dibuka dimana-mana menjelang 2014. Iklan digencarkan untuk memenuhi pekerja perusahaan yang akan dibangun. Syaratnya, siapun yang membutuhkan uang.

Pemimpin redaksi telah dipersiapkan hingga redaktur pelaksana untuk mulai menyelenggarakan agenda liputan harian.

Tak ada lagi memasang poster, umbul-umbul atau melalui selebaran. Pencitraan mulai dibangun melalui konvergensi teknologi.

Dalam sebuah pertemuan, pejabat mencairkan aliran dana. Kongsi kepada perusahaan koran, online, radio hingga televisi. Semua partai politik mendirikan perusahaan media sendiri.


Iblis Kehilangan Tanduk


Pria itu menangis lagi di sudut kamarnya, meski insiden yang menimpa dirinya sudah cukup lama berlalu. Ia masih belum rela kehilangan sesuatu yang sangat penting dalam hidupnya.

Masih tergambar jelas di benaknya bagaimana ormas fasis itu mendatanginya sekitar setahun lalu, mengintimidasinya, hingga akhirnya berbuat keras padanya hanya lantaran ia mengaku sebagai penggemar Iron Maiden, band heavy metal legendaris dari Inggris. Ketika dipaksa untuk mengamini bahwa band kesukaannya itu beraliran sesat, pria itu menolak yang berakibat pada terjadinya hal terburuk yang tidak pernah ia bayangkan.

Delapan jari dari kedua tangannya yang ia punya, dipotong dengan golok. Dan hanya menyisakan dua jari telunjuknya saja.

Pria itu menangis di sudut kamarnya setiap hari sejak hari naas itu. Tidak rela karena tidak bisa lagi mengacungkan devil horns. Selamanya.

@RamaWirawan

Rabu, 01 Februari 2012

Sang Biduan Populer Mendadak


Biduan cantik itu sudah terkenal. Dari yang sebelumnya hanya dikenal di Ciamis, kini wajahnya rajin menghiasi layar televisi. Selain suaranya memang indah, kemampuannya berinteraksi dengan alam gaib
membuat sang biduan lekas menyedot perhatian masyarakat yang mayoritas menggemari klenik.

Hampir setahun ia wara-wiri di layar kaca. Masyarakat belum jenuh. Perolehan rating setiap program acara yang mengundangnya masih membuatpara produser sumringah. Namun, ada hal janggal belakangan ini. Pertama, sang biduan yang diawal selalu mengenakan gaun, kini memakai jaket supertebal layaknya hendak naik gunung. Kedua, ia tidak pernah mau lagi tampil secara
live.

Beredar kabar di kalangan pewarta, belakangan sang biduan sering kabur ke toilet di tengah syuting. Dan itu sesuatu yang tidak bisa dicegah. Jika dipaksakan, tentu membuat sebuah acara siaran langsung terlihat
canggung.

Suatu hari, Twitter geger oleh sebuah trending topic yang menyoal hilangnya sang biduan. Topik tren itu dipicu tweet panik dan berlebihan seorang asisten produser sebuah program salah satu stasiun televisi yang kebingungan lantaran sang biduan tidak bisa dihubungi.

Hari demi hari berlalu, sang biduan tidak pernah terlihat lagi. Hingga suatu tengah malam, sebuah tautan berita muncul di Twitter: “Bayi Aneh Ditemukan di Ciamis.” Itu kampung halaman sang biduan; tempat jejak
kaki raksasa ditemukan beberapa waktu lalu.

@RamaWirawan