Sabtu, 07 Januari 2012

Dibina Binatang


Kerangkeng itu semakin penuh penghuninya. Tiap akhir pekan banyak dikunjungi warga untuk menonton. Ada pula keluarganya yang ingin menengok melihat keadaan kerabatnya disana.

Sejak diberlakukan penempatan hukuman penjara di kebun binatang, tindak korupsi semakin menurun. Agaknya, peraturan tersebut cukup membuat jera pelakunya. Upaya itu dilakukan setelah hukum konstitusional semakin lemah dengan aksi suap aparat hukum.

Para tahanan itu tinggal satu kerangkeng ditiap jenis hewan untuk dibina. Penempatan dilakukan secara acak, ada yang bersama buaya, monyet, burung hingga ular. Manusia dikembalikan lagi ke habitat aslinya.

Selasa, 03 Januari 2012

Selamat dari Badai Matahari


Sudah 1 tahun lebih ia mendekam di penjara atas dakwaan korupsi. Setelah melalui pemeriksaan intensif serta mengajukan banding, ia mendapatkan keringanan hukuman. Kini mempersiapkan untuk menghirup udara bebas.

Keinginan bertemu keluarga dan kerabatnya semakin besar. Ia telah  membendung rindu dan tak sabar untuk keluar dari sel tahanan. Mereka percaya bahwa dirinya tak pernah melakukan penggelapan dana banggar seperti apa yang dituduhkan.

Selama masih mempunyai harta, ia bisa melakukan apapun.

Barang-barangnya telah ia bawa, namun tak ada anggota keluarga yang menjemputnya, padahal ia telah mengabarkan jauh-jauh hari. Gerbang setinggi 5 meter penuh dengan pengamanan ketat itu pun terbuka. Pandangan matanya hanya melihat hamparan tanah yang kosong. Melihat kebelakang pun demikian.

Sejak bumi diterjang badai matahari beberapa waktu lalu, semua makhluk hidup menemui ajalnya. Ia selamat, sendiri.