Kamis, 20 Juni 2013

Salah Kode Morse

Suara pintu berderit berkali-kali. Kamar sebenarnya terang tapi selimut yang telah menutupi seluruh tubuhku ini tetap menahan untuk tidak mengintip.

Apa barangkali adik yang sedang iseng, atau mungkin ada angin kencang. Seluruh pertanyaan bercampur rasa takut menggenapi keinginan untuk kencing yang sudah ditahan bermenit-menit. Padahal ini kamarku sendiri kenapa aku harus takut, lagipula masih ada orang lain di rumah ini.

Tetapi derit itu terus berbunyi, konsisten dengan jeda dan waktu henti secara berkala. Aku tetap tidak berani beranjak. Sementara keringat terus menetes dari keningku menguap, sebab seluruh badan semakin panas. Sedikit udara untuk menghirup.

Sejak kedatangan pesawat misterius itu, aku bersedia menunggu mereka untuk menjemput. Padahal barang bawaanku sudah aku siapkan. Namun keinginanku pergi dari bumi ini telah sirna, aku tidak tahu kalau itu adalah kode morse dari mereka melalui suara derit pintu itu. Aku menyesal, kenapa dulu tidak pernah pergi ekstrakurikuler pramuka.

@GarnaRaditya

Benci Cerita Cinta

Seakan semua orang kesepian, hanya mengasihani diri. Terutama disaat hujan, meratapi tentang dirinya yang  harinya tidak pernah bahagia. Kalau sudah melankolia, cinta dan rindu hanyalah tema yang ada.

Barangkali para penyair itu memang orang kesepian. Menjual tentang cerita cinta yang diulang-ulang, pembacanya tentu saja yang sedang patah hati atau yang sedang sedih dengan sesuatu.

Jolan menggerutu sendiri tiap malam, seperti ada yang mampat dalam angannya.

Suatu ketika, ia merasa sedang diperhatikan. Jolan seolah tidak peduli, bahkan balasan senyuman maupun tatapan mata itu tidak dihiraukan. Ia sengaja, masih muak dengan perasaan emosional yang serupa. Maklum, trauma dengan masa lalunya ditinggal tanpa pesan cukup membuatnya naik berat badannya.

Di tempat yang sama, hingga kali ini sudah belasan kali menjumpainya lagi. Sorotan matanya yang tajam kian membuat terasa seram. Kesal, ia hampiri dengan geram.

"Kamu...hei! Kamu siapa...Jangan membuntuti saya terus ya!"

Pohon didepannya itu tak menjawab apa-apa

@GarnaRaditya