Rabu, 20 Oktober 2010

Kehilangan Mulut

Asap rokoknya mengepul tebal. Bibirnya yang terlihat kehitaman menghisap rokok kreteknya begitu dalam. Tak lupa mencecap secangkir kopi kental. Tiap hari, Ian bisa mengabiskan 2 bungkus rokok bermerek lokal. Saat malam, biasanya ia habiskan waktu dengan mesin ketik untuk menulis cerita-cerita ringan di tabloid mingguan.

Asbaknya semakin penuh dengan puntung rokok, sepertinya ia tak peduli dengan kesehatan. Padahal, jika ia tersendak asap, batuknya semakin tak karuan. Paragraf ceritanya hampir selesai, di bungkus rokoknya tak terlihat satu pun batang yang menongol. Dia girang ketika menemukan puntung rokok yang hampir separuh terbakar.

Saat mau menyalakan, tiba-tiba dia tak bisa merasakan filter rokok tersebut. Bahkan bibirnya tak merasakan ujungnya. Rahang dan mulutnya terasa hilang! Padahal saat dia ambil cermin, wajahnya masih utuh. Sejak kejadian itu, Ian berhenti menghisap rokok.


Garna Raditja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar