Kamis, 14 Oktober 2010

Salah Mantra

Dani Waskita, seorang pekerja keras, bekerja pada sebuah bank swasta, 3 hari ini dia tidak tidur. Deadline perusahaanya memang sangat ketat. Bos yang galak membuat dia sengsara tiap hari. Tadi sore sepulang dari kantor, dia menemui Ki Sekti, seorang paranormal paling sakti di kotanya.

Setelah berkonsultasi panjang lebar dengan sang dukun, dia memutuskan untuk membunuh bosnya melalui boneka voodoo. Kepala boneka dipuntir sedemikian rupa, kakinya dipatahkan, tangannya di putus, dan diinjak-injak hingga tak berbentuk.


Keesokan harinya dia bekerja dengan wajah yang lebih ceria dari biasanya. Dia berharap sepeninggal bosnya yang lalim, dia akan jauh lebih tenang dalam menjalani hidupnya. Sesampainya di kantor, dia melihat semua teman-temannya, bersuka cita, bergembira dan ceria. "Akhirnya dia mati juga" pikir Dani.


Tapi dia salah, bosnya masih disana berdiri tegap, dan wajahnya begitu ceria, sangat ceria, tidak seperti biasanya. Dia bahkan tersenyum kepada semua karyawannya. Dani bertanya-tanya, "Kenapa bosku belum mati, kenapa semuanya ceria, tak seperti biasanya ." Dia memasuki ruangannya, ada sebuah koran hari ini dan sebuah karangan bunga besar. Dibacanya koran itu, "Seorang Karyawan Bank Swasta Meninggal Mengenaskan Semalam", dilihat gambar wajah di korannya itu, dia serasa mengenalnya.


Lalu dia terkaget setelah mengetahui gambar di korannya adalah dirinya sendiri, dia termenung dibawah karangan bunga bertuliskan "Selamat Jalan, Dani Waskita". Dani masih saja termenung, bukan kematiannya yang dia pikirkan, tetapi dia tersadar bahwa dirinya ternyata adalah orang yang paling dibenci di kantornya, bukan bosnya.

Vivid Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar